Ketut Arya Wirawan serves as the head of the community council in Pedawa Village, overseeing the cultivation of Pedawa’s renowned Aren Sugar, known for its unique flavor. With the advancement of Aren sugar farming, the community formed a farmer group called BIMA DEWA. In 2018, Ketut Arya innovated by transforming Aren Sugar into ant sugar, establishing the brand Oemah Semut. However, Oemah Semut faced a sales decline during the pandemic, prompting Ketut Arya to seek improved marketing and financial strategies. Since then, he has aided several small and medium-sized businesses (UMKMs) in marketing their palm sugar products, including creating appealing product materials, expanding marketing channels, utilizing social media, and employing tools like Ms. Excel and BukuWarung for financial management.
Ketut Arya Wirawan menjabat sebagai Kelian Banjar Dinas di Desa Pedawa, mengawasi budidaya Gula Aren Pedawa yang terkenal dengan cita rasanya yang unik. Dengan majunya usaha tani gula Aren, masyarakat mulai membentuk kelompok tani yang diberi nama BIMA DEWA. Pada tahun 2018, Ketut Arya berinovasi dengan mengubah Gula Aren menjadi gula semut dengan merek Oemah Semut. Namun, Oemah Semut menghadapi penurunan penjualan selama pandemi, sehingga mendorong Ketut Arya mencari strategi pemasaran dan keuangan yang lebih baik. Sejak itu, ia telah membantu beberapa pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM) dalam memasarkan produk gula arennya, termasuk membuat materi produk yang menarik, memperluas saluran pemasaran, memanfaatkan media sosial, dan menggunakan alat seperti Ms. Excel dan BukuWarung untuk pengelolaan keuangan.
Is Balinese sea salt and palm sugar nearing extinction? As integral yet endangered artisanal foods, they face a looming threat, and their significance to Balinese cuisine and culture prompts great …